Berdasarkan data Korlantas pada tahun 2023, jumlah sepeda motor di Kota Pontianak mencapai 784.547 atau 85% dari total seluruh jenis kendaraan yaitu 915.428 yang ada di Kota Pontianak. Tingginya angka pengguna sepeda motor maka tidak menutup kemungkinan terjadinya peingkatan angka kecelakaan terhadap pengendara sepeda motor pula. Salah satu jenis pelanggaran yang sering dijumpai yaitu mengendarai sepeda motor dengan tidak memakai helm Standar Nasional Indonesia atau SNI. Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 Pasal 106 Ayat (8) menyebutkan bahwa setiap orang yang mengemudikan sepeda motor dan penumpang sepeda motor wajib menggunakan helm yang memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI).

Namun menurut data BPS pada tahun 2022 berdasarkan jenis kendaraan, pelanggaran dengan kendaraan sepeda motor sangatlah tinggi mencapai 78,2% dari total pelanggaran. Jenis pelanggaran helm sebanyak 591 pelanggaran dengan profesi pelajar/mahasiswa yaitu 701 pelanggar. Banyaknya remaja yang tidak memperhatikan keselamatan pribadi maupun pengguna jalan raya lain harus diperhatikan. Para remaja perlu disadarkan, salah satunya dengan penyuluhan tata tertib berkendara khususnya penggunaan helm standar. Oleh sebab itu, pada kegiatan pengabdian masyarakat ini, akan dilakukan edukasi urgensi penggunakan helm standar untuk keamanan pengendara lalu lintas. Peningkatan kesadaran terhadap keselamatan dalam berkendara menjadi kunci untuk mengurangi tingkat kecelakaan lalu lintas. Helm standar memiliki peran yang sangat penting dalam melindungi pengendara dari cedera serius saat mengendarai sepeda motor.

Sebelum pelaksanaan PKM dilakukan, diadakan forum diskusi kepada pihak sekolah yaitu SMA Negeri 1 Kota Pontianak untuk mengetahui secara detail terkait penggunaan helm SNI pada pelajar di SMA tersebut. Dari hasil tersebut akan dibentuk kerjasama dari dosen maupun pihak sekolah dalam hal menyiapkan materi. Selain itu kegiatan ini akan dilaksanakan pada hari Rabu, 26 Juli 2023 dengan jumlah peserta yaitu 60 siswa/i. Penyampaian materi disampaikan oleh dr. Steven, Sp.BS selaku dokter spesialis bedah syaraf. Hasil dari kegiatan sosialisasi ini diharapkan memberikan dampak positif dan dapat diterima dengan baik sehingga memberikan pengetahuan dan wawasan bagi pelajar akan pentingnya penggunaan helm SNI guna keselamatan pribadi maupun pengguna jalan lainnya.

Gambar 1. Penyampaian Materi oleh Narasumber

Kegiatan diisi dengan presentasi berjudul “Cedera Kepala yang dapat dicegah dengan menggunakan helm” oleh dr. Steven, Sp.BS, selaku dokter spesialis bedah syaraf. Dalam presentasi disampaikan pengenalan tentang pentingnya keselamatan saat beraktivitas diluar ruangan khususnya saat berkendara, dampak cedera kepala pada kesehatan dan produktivitas, ilustrasi tentang bagaimana penggunaan helm dalam mengurangi dampak cedera, hingga disampaikan pula cara memilih helm yang tepat sesuai SNI yang dapat mencegah cedera kepala.

Gambar 2. Suasana kegiatan PKM

Setelah presentasi selesai, dilakukan diskusi mengenai pengalaman dan persepsi peserta tentang penggunaan helm dalam berkendara, diskusi dilakukan dengan tanya jawab kepada narasumber. Kemudian dengan berakhirnya sesi diskusi tanya jawab bersama dr. Steven, kegiatan di tutup dengan memberikan plakat dari Prodi Statistika FMIPA UNTAN kepada narasumber dan SMA Negeri 1 Pontianak.

Gambar 3. Penutupan kegiatan PKM

Dari kegiatan PKM ini maka dapat disimpulkan penggunaan helm standar bukan hanya kewajiban hukum, tetapi juga merupakan investasi dalam keselamatan diri sendiri dan pengguna jalan lainnya. Edukasi yang efektif tentang urgensi penggunaan helm standar dapat membawa perubahan positif dalam perilaku pengendara, menciptakan lingkungan lalu lintas yang lebih aman bagi semua. Mari bersama-sama berkomitmen untuk menjadikan penggunaan helm standar sebagai kebiasaan sehari-hari demi keselamatan bersama di jalan raya.